Thursday, August 11, 2011

Manusia dan Agama

Pengertian Agama

Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara, penyembahan dan permohonan dan membentuk sikap hidup manusia berdasarkan ajaran agama itu (Moh. Daud Ali, 2002:40).

Perbedaan Agama, Ad-Diin, Religion dan Kepercayaan

Sumber: diolah dari beberapa buku.

Mengapa Manusia Perlu Agama

1. Sunnatullah > Naluri (Hewan) > Naluri Berkembang (Manusia)
2. Beretika Dinamis (Manusia), Beretika Statis (Hewan)
3. Etika > Berbudaya > Beragama ( Manusia )
4. Amanah (Manusia)
5. Pertanggungjawaban (Manusia), yang memiliki seperangkat alat yang dianugerahkan Allah SWT. kepada manusia berupa:
  • Hati untuk memahami kebenaran dan tanda-tanda ciptaan Allah Swt, baik yang kauniyah (jelas) maupun yang gaib (belum jelas);
  • Mata untuk melihat tanda-tanda ciptaan Allah Swt yang bersifat kauniyah; dan
  • Telinga untuk mendengar tanda-tanda ciptaan Allah Swt yang bersifat kauniyah (Al-A’raf; 179)
Mengapa Harus Agama Islam

Mengapa harus agama Islam yang menjadi pilihan hidup kita dalam beragama:
  1. Sebagai hasil suatu sejarah manusia mulai Nabi Adam as sampai dengan Nabi dan Rasul Allah Swt. yang memiliki adanya kesamaan.
  2. Ajarannya tauhid (Ali Imran; 19)
  3. Ajarannya sudah sempurna sempurna (Al Maidah;3)
Pengertian Dinul Islam

Pemakaian ‘Dinul’ untuk Islam lebih tepat karena telah disebutkan dalam al-Qur’an bukan kata ‘agama’ yang berasal dari luar kata-kata bahasa Arab, melainkan berasal dari bahasa Sangsakerta.
Sedangkan pengertian Dinul Islam sendiri adalah:
  • Kepercayaan buat keselamatan dan kebahagian dunia dan akhirat yang diwahyukan Allah Swt kepada manusia dengan perantaraan Rasul (A. Hasan).
  • Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. yang diturunkan dalam al-Qur’an dan tertera dalam al-Sunnah, berupa perintah, larangan dan petunjuk untuk kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Ruang Lingkup Dinul Islam

Adapun ruang lingkup Dinul Islam sendiri secara pokoknya meliputi:
(1) Aqidah ( Iman )
(2) Syariah ( Islam )
(3) Akhlaq ( Ihsan )

Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi

1. Bertujuan membentuk mahasiswa yang memiliki akhlaq mulia, dengan cara memahami ajaran-ajaran Islam dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Landasan :
  • Filosofis, berupa butir-butir yang terdapat dalam Pancasila dan kandungan yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945;
  • Yuridis, UUD 1945 pasal 29 dan ketetapan-ketetapan yang dihasilkan oleh MPR RI;
  • Historis, berupa politik pendidikan nasional yang bertujuan menciptakan insan akademis yang beriman dan bertaqwa; dan
  • Agama, berupa ayat-ayat al-Qur’an dan ketentuan-ketentuan dalam al-Sunnah (Aminuddin dkk., 2002: 11).
Kondisi Umat Islam Indonesia

1. Intern
  • Bidang Ekonomi: masih terbelenggu dengan kemiskinan, baik itu secara kenegaraan maupun individu.
  • Persatuan dan Persaudaraan: masih belum bersatu pasca kekhalifahan terakhir Turki Ustmani (terpecah-belah) karena adanya ambisi pribadi dan furu’iyyah (masalah cabang), terutama dalam bidang politik.
  • Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): masih tertinggal dan terbelakang, negara dan umat Islam masih sebagai konsumtif IPTEK belum sebagai penghasil IPTEK.
  • Akhlaq Mulia: perilaku umat Islam masih jauh sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW (al-Hadist) dan petunjuk al-Qur’an dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Ekstern
  • Pembawa Damai: umat Islam masih sering dijadikan bahan/objek issue terorisme dan masih banyak umat Islam yang belum memiliki pemahaman yang benar tentang terorisme.
  • Rahmat bagi Alam: masih adanya kerusakan-kerusakan alam, padahal ajaran Islam justru diharuskan untuk menjaga alam itu dari kerusakan-kerusakan;
  • Paradigma Negatif: masih adanya pandangan dari sebagian agama lain & dunia internasional yang bersifat negatif terhadap ajaran dan perilaku umat Islam (Mahmud Suyuthi, 1995; 4-12 ).
3. Solusi

Oleh karena itu, guna mencari alternatif solusi terbaik oleh umat Islam, maka selayaknya umat Islam kembali:
a. ke ajaran al-Qur’an dan al-Hadist.
b. Mengejar ketertinggalan bidnag ekonomi dan IPTEK.
c. Masalah furu’iyyah kembalikan pada cendekiawan yang berkompeten.
d. Mengembangkan paradigma positivisme.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Cetakan Ke-1, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta: 2002.
Aminuddin dkk., Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum, Cetakan ke-1, Ghalia Indonesia, Jakarta: 2002.
Krisnawati, Lolita (Ed), Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Cetakan ke-1, Ghalia Indonesia, Jakarta: 2002.
Suyuti, Mahmud, Dari Potret Diri Sampai Wisata, Cetakan ke-1, Al-Ihsan, Surabaya: 1995.

No comments:

Post a Comment

Silahkan memberikan komentar dengan perkataan yang sopan dan santun, perkataan dapat menilai seberapa tinggi pendidikan anda. Terima Kasih.