Friday, August 12, 2011

Syarat-Syarat Tuhan


Bismillahirrahmanirrahim, Beberapa hari yang lalu, saya berbincang-bincang dengan seorang teman. Sepertinya dia seorang aktivis, dan memiliki misi untuk membawa Islam kepada orang-orang non-muslim, untuk kembali kepada keIslaman yang selama ini belum mereka temukan. Namun, lepas daripada itu, saya juga sempat mempelajari tentang jepang, tentang beberapa dari penduduk mereka yang memeluk dua agama sekaligus, yaitu shintou dan buddha. Apa yang kuyakini adalah, buddha bukanlah suatu agama, tapi sebuah ajaran. Terlepas dari pada itu, dalam hati aku bertanya, Apakah syarat yang mutlak ada pada Tuhan itu. Dari pertanyaan itu timbulah teori-teori yang dipertanyakan untuk mengemukakan syarat Tuhan tersebut. Setelah mendengar suatu kajian dari Ustadz Arifin Ilham, ada 4 teori-teori yang dia kemukakan dalam kajian tersebut:

Pertama, Teori Relativitas dari Einstein. Teori ini menganggap bahwa segala sesuatu adalah relatif dan terbatas jika masih berada dalam empat dimensi, yaitu ruang, waktu, daya dan guna. Selama segala sesuatu iu masih terbatas oleh empat dimensi ini maka selama itu pula disebut alam raya sebagai wujud ciptaan Tuhan. Karena Tuhan di luar empat dimensi tersebutdiatas maka berarti sifat Tuhan yang pertama adalah “mutlak tak terbatas”.

Teori Relativitas ini menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas seperti : dimana, kapan,bagaimana dan siapa yang menciptakan Tuhan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut masih terbatas pada ruang dan waktu. Teori Relativitas sebenarnya menyatakan Tuhan adalah Mutlak, tidak terbatas pada ruang, waktu, wujud dan guna. Hanya alam semestalah yang terbatas dan bersifat semu dan relatif.

Teori kedua adalah Teori Non Otomatik. Teori ini menyatakan bahwa segala sesuatu di muka bumi ini tidak ada yang otomatis, atau terjadi dengan sendirinya. Sebagai contoh disetiappertunjukkan wayang pasti akan ada sang dalang yang menggerakan wayang-wayang, dibalik sebuah film pasti akan ada sutradara, dibalik ciptaan pasti ada pencipta. Secara gamblang Teori Non Otomatik ini menjelaskan bahwa alam raya ini ada yang menciptakan. Itulah Tuhan sebagai penciptanya. Maka dengan mudah teori ini menggugurkan teori atheis yang mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada.

Teori ketiga adalah Teori The Most, secara harfiah teori ini menyatakan tentang adanya “Dzat yang Maha’, ‘Dzat yang Paling’(diatas segala-galanya). Hanya satu (the only one), satu dalam artian Tuhan itu hanya satu, tidak ada dua, tidak tiga, apalagi multi Tuhan. Satu dalam arti kebenaran. Yang benar itu hanya satu, semuanya salah. Pasti ada satu kebenaran yang objektif diantara kebenaran yang subjektif. Pasti ada agama diantara agama-agama yang ada.

Selanjutnya yang keempat, Teori Super Nature Power. Teori ini secara jelas menyatakan bahwa ada kekuatan super dahsyat dibalik alam, yakni kekuatan metafisik yang luar biasa.Contoh yang sangat sederhana adalah Ruh dalam tubuh kita. Ruh adalah bion yang hidup, dan justru jasad ini merupakan bion yang mati. Sebagai perbandingan adalah mayat. Dia bermata, bertelinga, berhidung, berkaki, tetapi tidak berbuat apa-apa hanya terbujur kaku karena ruh-nya sudah tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa ruh adalah bion yang hidup.

Dari semua teori tersebut, silahkan anda cari kitab yang dianggap suci oleh umatnya. Jika kitab tersebut mengandung empat teori ini, maka berarti kitab tersebut benar-benar suci. Professor Lurth ahli filsafat dari Rusia, ia mencari kebenaran tentang Tuhan melalui 12 agama. Ia masuk keagama yang satu, dan secara berturut-turut masuk agama yang lain. Akhirnya dia berhenti di agama yang kedua belas. Agama yang kedua belas adalah agama Islam. Agama Islam agama yang paling ia benci. Ia memeluk agama Islam hingga tutup hayatnya.

Kita kembali ke konteks awal tentang kesucian kitab suci. Al-Qur’anul Karim menjawab secara gamblang dan sempurna problem-problem kehidupan & bukti-bukti ilmiah yang paling mutakhir.

Teori yang pertama tentang Teori Relativitas, teori ini mengatakan bahwa Tuhan itu mutlak, alam raya ini terbatas. Teori ini dijawab dalam sebuah surah yang sangat pendek dan padat. Tetapi memiliki bobot tauhid yang sangat luar biasa. Surat itu adalah Surat Al-Ikhlas atau lebih populer dengan Surat Qulhu. Teori Relativitas dijawab dengan jelas dalam Surat Al-Ikhlas ayat 3-4 yang artinya kurang lebih :
”Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan, dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia”. (QS. Al-Ikhlas : 3-4).

Allah SWT juga bersifat mukhalafatu lil hawaditsi (tidak ada satu mahlukpun yang menyerupainya). Dan ditegaskan dalam Al-Qur’an, Surat Ar-Rahman ayat 26-27, yang artinya kurang lebih :
“Semua yang ada dibumi akan binasa (fana). Dan yang tetap kekal adalah Dzat Tuhanmu
yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”. (QS. Ar-Rahman, 26-27)

Maksud dari ayat diatas dapat diartikan bahwa manusia itu terbatas, alam semesta pun terbatas. Hanya Allah SWT yang mutlak. Allah SWT ada sebelum kata ada itu sendiri ada. Allah SWT akan tetap ada walaupun kata ada itu sudah tidak ada.

Teori yang kedua yaitu Teori Non Otomatik, teori menyatakan bahwa di muka bumi tidak ada yang otomatis. Masih ingat cerita tentang pencarian Tuhan Nabi Ibrahim? Allah SWT mengabadikan kisah Nabi Ibrahim A-An’am ayat 75 sampai 79.

Nabi Ibrahim ketika melihat bintang-bintang berkata : ’ini Tuhanku’, tetapi ternyata menjelang subuh bintang-bintang yang berkelip itu menghilang tenggelam.Kemudian Nabi Ibrahim berkata : ’aku tidak suka Tuhan-tuhan yang terbatas dan tenggelam’. Kemudian Nabi Ibrahim melihat bulan, kemudian ia berkata : ‘ini Tuhanku’, ternyata menjelang subuh bulan itu pun tenggelam. Kemudian ketika siang menjelang ia melihat Matahari dan berkata : ’ini Tuhanku, ini lebih besar’, tetapi ternyata yang dianggap lebih besarpun menjelang magrib tetap tenggelam. Kemudian nabi Ibrahim pun diberi petunjuk dan menemukan Tuhan yang hakiki, yang menciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada didalamnya. Kita bisa mengambil pelajaran dari kisah Ibrahim ini bahwa segala yang ada di langit dan di bumi itu tidak terjadi sendirinya, tapi ada yang menciptakan yaitu Allah SWT, Tuhan Semesta Alam.

Teori yang ketiga adalah teori The Most. Teori ini menyatakan bahwa Tuhan itu hanya satu. Ini Allah SWT, jawab dalam surah Al-Ikhlas ayat 1, artinya kurang lebih : ”katakanlah bahwa Allah itu ahad (esa)”. Makna ahad itu berbeda dengan satu. Mengapa? Sebab satu itu berbilang, berjumlah, berkali dan berbagi seperti : 2:2 = satu, 2-1= satu, 1×1 = satu. Sementara Allah tidak berbilang, tidak berkali, tidak berbagi, tetapi ahad. Ahad adalah esa atau tunggal. Kemudian satu dalam artian kebenaran. Yang benar hanya satu, yang lain salah. Ini pun dijawab dalam Al-Qur’an surat Al-Fath : 28. yang artinya :
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk (hidayah) dan agama yangbenar (haq) agar dimenangkan-nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagaisaksi”.(QS. Al-Fath : 28).

Profesor Lurth berkata : ’bila engkau berfikir sungguh-sungguh, niscaya ilmumu akan memaksamu untuk mencari Tuhan’.

Teori yang terakhir adalah Teori Super Nature Power yang berkaitan dengan Ruh. Allah menjawab dengan indah dalam Al-Quran Surah Al-Isra’ ayat 85. yang artinya :
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ruh. Katakanlah : ‘Ruh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan kamu tidak diberi pengetahuan melainkan sedikit”.(QS. Al-Isra’ : 85).

Dari semua uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an dapat menjawab semua teori-teori tentang syarat kebenaran suatu ajaran (agama).

(dikutip dari Buku Hakikat Dzikir karangan Ust. Arifin Ilham)
Copied: http://faridkun.blogspot.com
Semoga Bermanfaat dan dapat meneguhkan keimanan kita.
Amin…

Referensi:
http://www.scribd.com/doc/22806056/Key-Akin-An
http://www.youtube.com/watch?v=_4RVNSeaxpc
http://www.youtube.com/watch?v=62YJiMZaazs&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=1hNq3VmDhjE&feature=related

No comments:

Post a Comment

Silahkan memberikan komentar dengan perkataan yang sopan dan santun, perkataan dapat menilai seberapa tinggi pendidikan anda. Terima Kasih.